Gunung Merapi merupakan gunung
berapi paling aktif di Pulau Jawa. Namun dibalik keganasannya Gunung Merapi
memiliki banyak potensi kehidupan, salah satunya pasir vulkanik yang baik untuk
bangunan. Pasir gunung api merupakan bahan lepas berukuran pasir yang
dihasilkan pada saat gunung api meletus. Erupsi Gunung Merapi mempengaruhi
kegiatan pertambangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat terutama di
wilayah sekitar Sungai Kali Gendol.
Berangkat sejak matahari terbit pukul 06.00 pagi, Pak Doni bersama anaknya dan Pak Jumidi bergegas berangkat dari Ukirsari, Pleret, Imogiri, Bantul menuju kawasan Kali Gendol, Cangkringan, Sleman untuk menambang pasir merapi. Pak Doni sebagai sopirnya dan Pak Jumidi yang menambang pasirnya. Penambangan pasir ini hampir dilakukan setiap hari dan libur hanya saat badan merasa lelah saja. Pekerjaan ini dilakoni sejak pasca meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober hingga 6 November Tahun 2010. Sejak itu beliau berdua rutin menambang pasir sampai saat ini. Alasan menambang pasir di Merapi dikarenakan lebih baik untuk bangunan jika dibandingkan dengan pasir progo. Sekali angkut mobil terisi penuh pasir diupah seharga Rp 110.000,-. Harapan untuk pemerintah bagi mereka agar penambangan pasir di kawasan Gunung Merapi sebaiknya jangan dilarang karena mata pencaharian mereka hanyalah penambang pasir, oleh karena itu jika pemerintah melarang aktifitas penambangan pasir mereka tidak bisa menghidupi kebutuhan keluarganya lagi.
Berangkat sejak matahari terbit pukul 06.00 pagi, Pak Doni bersama anaknya dan Pak Jumidi bergegas berangkat dari Ukirsari, Pleret, Imogiri, Bantul menuju kawasan Kali Gendol, Cangkringan, Sleman untuk menambang pasir merapi. Pak Doni sebagai sopirnya dan Pak Jumidi yang menambang pasirnya. Penambangan pasir ini hampir dilakukan setiap hari dan libur hanya saat badan merasa lelah saja. Pekerjaan ini dilakoni sejak pasca meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober hingga 6 November Tahun 2010. Sejak itu beliau berdua rutin menambang pasir sampai saat ini. Alasan menambang pasir di Merapi dikarenakan lebih baik untuk bangunan jika dibandingkan dengan pasir progo. Sekali angkut mobil terisi penuh pasir diupah seharga Rp 110.000,-. Harapan untuk pemerintah bagi mereka agar penambangan pasir di kawasan Gunung Merapi sebaiknya jangan dilarang karena mata pencaharian mereka hanyalah penambang pasir, oleh karena itu jika pemerintah melarang aktifitas penambangan pasir mereka tidak bisa menghidupi kebutuhan keluarganya lagi.
No comments:
Post a Comment