Kota Baru, Yogyakarta
– Kamis, 23 Mei 2013 telah diadakan Launching Buku “Simplex Nganggo Berko” yang
bertempat di halaman depan Bentara Budaya, Kota Baru, Yogyakarta. Acara dimulai
dari pukul 19.00 WIB yang dimeriahkan oleh Keroncong Idol serta diberikan buku
gratis untuk peserta yang hadir.
Kroncong pengisi acara |
Sebelum
launching buku sebenarnya telah sukses diselenggarakan juga pameran Simplex
Nganggo Berko pada tanggal 2 – 13 April 2013 bertempat di tempat yang sama.
Dalam pammeran tersebut ditampilkan pagelaran gending dolanan dan di dalam
ruangan pamer dihadirkan karya seni berupa lukisan, poster dan patung perupa
seperti Melodia, Susilo Budi Purwano, Slamet Riadai dan beberapa foto karya Dwi
Oblo dan Arief Sukardono. Melodia melukiskan tentang situasi alam persawahan
yang menjadi latar belakang Simplex yang dilukisnya. Selain itu ada beberapa
sepeda Simplex seperti Simplex Neo, Simplex Cycloide, Simplex Pastur dan lain
sebagainya. Tentunya selain sepeda juga dilengkapi berko atau lampunya sebagai
daya tarik khas.
Dalam
acara launching tersebut juga dihadiri Bapak GP. Sindhunata, SJ selaku tim
kerja buku ini. Selain itu juga dimeriahkan oleh beberapa komunitas sepeda
onthel seperti Pojok. Peserta yang dating bukan hanya dari Yogyakarta namun
juga ada yang berasal dari komunitas onthel Kutoarjo yang bernama Pagebloek
(Paguyuban Gemblung Onthel Kutoarjo). “Datang karena sangat mengapresiasi buku
yang dilaunching dan karena kebanyakan dari komunitas kami memakai pit onthel
merk Simplex” ujar Kanda salah satu anggota Pagebloek.
Komunitas Pagebloek berfoto bersama dengan peserta yang hadir |
Judul
buku ini diambil dari gending yang berjudul “ Kring – Kring “ karangan empu
gending Raden Cajetanus Hardjasoebrata (1905 – 1986) yang bedomisili di
Gondomanan Yogyakarta. Berikut teks gending :
Kring kring gumaguse
Nunggang pit kring den Baguse
Mentas saka tokoMerk Simplex nganggo berko
Simplex nganggo berko
Simplex nganggo berko
Aja menga – mengo
Aja menga – mengo
Yen nabrak angkring saoto
Jika kita simak teks gending
tersebut menceritakan seorang raden atau orang kaya yang baru saja membeli
sepeda dari toko yang bermerk Simplex memakai berko. Janganlah bersombong diri
dan jangan tengok kanan – kiri karena bias saoto alias jatuh tersungkur.
No comments:
Post a Comment