Pernikahan putri keempat Sri
Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo
Notonegoro tahun ini sangatllah meriah. Pasalnya acara pernikahan ini merupakan
acara perayaan pernikahan yang terakhir. Perayaan pernikahan ini dilangsungkan
selama tiga hari mulai tanggal 21 – 23 Oktober 2013. Hari yang sangat ditunggu
warga adalah saat pengantin diiringi kereta kencana yang berjumlah 12 dan
akan ditarik 68 ekor kuda. Tentunya para pengantin, saudara dan Sultan pun akan
menaiki kereta kencana tersebut. Selain itu terdapat 360 prajurit kraton yang akan
mengawal sepanjang jalan menuju Kepatihan.
Hari ini Rabu, 23 Oktober 2013 demi kelancaran
acara pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro sepanjang jalan Malioboro. Tak ada
satu pun kendaraan diperbolehkan masuk kecuali ada keperluan khusus. Jalan
ditutup namun warga sekitar justru tumpah – ruah memanfaatkan momen untuk
menyaksikkan prosesi pernikahan yang meriah ini. Hal ini dapat dilihat foto
warga yang memadati sepanjang Jalan Malioboro. Warga pun terlihat senang merasakan
kemeriahan dalam pernikahan terakhir putri Sultan
yang terakhir ini.
Selain Jalan Malioboro ditutup, hari ini
disediakan angkringan gratis untuk rakyat yang ikut memeriahkan acara
pernikahan. Kemeriahan pernikahan bukan ditujukan bahwa Kraton Ngayogyakarta
memiliki menunjukkan kemegahannya, namun untuk mengajak para warga agar tetap
mencintai budaya asli di tengahnya arus globalisasi. Selamat kepada kedua
mempelai Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro
semoga diberikan kebahagiaan sepanjang hidup. (Rahmad Azhar)
No comments:
Post a Comment