Wednesday 31 December 2014

Tahun Baru di Tugu Jogja

Suasana perayaan tahun baru di Tugu Yogyakarta pada 31 Desember 2014.





Ratusan orang memadati sekitaran Tugu Yogyakarta untuk memperingati tahun baru 2015 pada tanggal 31 Desember 2014. Kepadatan ini mengakibatkan kemacetan total sejauh satu kilometer.

Gamelan Pusaka Kraton Yogyakarta

Wiyaga (penabuh musik) memainkan gamelan Kyai Guntur Madu dihadapan para pengunjung di Pagongan Kidul di pelataran Masjid Kauman, Yogyakarta 30 Desember 2014. Tabuh gamelan dua pusaka Kraton Yogyakarta yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Nagawilaga dibunyikan sejak pukul 08.00 sampai dengan 23.00 WIB secara bergantian dan hanya berhenti dimainkan pada waktu sholat lima waktu tiba dan satu jam setelahnya.





Para warga menyaksikkan gamelan Kyai Guntur Madu yang dibunyikan di Pagongan Kidul di pelataran Masjid Kauman, Yogyakarta 30 Desember 2014. Tabuh gamelan dua pusaka Kraton Yogyakarta yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Nagawilaga dibunyikan sejak pukul 08.00 sampai dengan 23.00 WIB secara bergantian dan hanya berhenti dimainkan pada waktu sholat lima waktu tiba dan satu jam setelahnya.

Thursday 18 December 2014

Upacara Adat Rabu Pungkasan

Para rombongan kirab Rabu Pungkasan membawa Lemper raksasa dan gunungan hasil bumi yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat di Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta 16 Desember 2014. Pelaksanaan upacara tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan untuk mengenang jasa Mbah Kiai Welit atau Kiai Fakih Usman, berkat jasa beliau wilayah Wonokromo telah terhindar dari wabah penyakit.



Para prajurit mengikuti kirab Rabu Pungkasan di Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta 16 Desember 2014. Upacara adat Rabu Pungkasan dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir pada bulan Sapar pada penanggalan Jawa .



Panitia membelah lemper raksasa yang menjadi acara puncak dari acara adat Rabu Pungkasan di Balai Kelurahan Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta 16 Desember 2014. Pelaksanaan upacara tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan untuk mengenang jasa Mbah Kiai Welit atau Kiai Fakih Usman, berkat jasa beliau wilayah Wonokromo telah terhindar dari wabah penyakit.



Panitia membagikan gunungan hasil bumi kepada masyarakat yang datang di pelataran Balai Kelurahan Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta 16 Desember 2014. Pelaksanaan upacara tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan untuk mengenang jasa Mbah Kiai Welit atau Kiai Fakih Usman, berkat jasa beliau wilayah Wonokromo telah terhindar dari wabah penyakit.



Warga yang datang berebut hasil bumi yang dibagikan oleh panitia di pelataran Balai Kelurahan Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta 16 Desember 2014. Pelaksanaan upacara tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan untuk mengenang jasa Mbah Kiai Welit atau Kiai Fakih Usman, berkat jasa beliau wilayah Wonokromo telah terhindar dari wabah penyakit.

Tuesday 16 December 2014

Konser Sawung Jabo dan Sirkus Barock

Penampilan musik dari Sawung Jabo dan Sirkus Barock dihadapan penonton dalam acara Konser Wayang Belajar Memaknai Hidup di Purna Budaya, UGM, Yogyakarta 11 Desember 2014. Selain konser musik sebelumnya juga telah di launching album kompilasi Tiga Melukis Langit dan pra pelepasan buku Gumam Batin Penggembara (biomusikografi Sawung Jabo).


Penampilan musik dari Sawung Jabo dan Sirkus Barock dihadapan penonton dalam acara Konser Wayang Belajar Memaknai Hidup di Purna Budaya, UGM, Yogyakarta 11 Desember 2014. Selain konser musik sebelumnya juga telah di launching album kompilasi Tiga Melukis Langit dan pra pelepasan buku Gumam Batin Penggembara (biomusikografi Sawung Jabo).


Penampilan musik dari Sawung Jabo dan Sirkus Barock dihadapan penonton dalam acara Konser Wayang Belajar Memaknai Hidup di Purna Budaya, UGM, Yogyakarta 11 Desember 2014. Selain konser musik sebelumnya juga telah di launching album kompilasi Tiga Melukis Langit dan pra pelepasan buku Gumam Batin Penggembara (biomusikografi Sawung Jabo). 

Sunday 7 December 2014

Becak Bertenaga listrik

Salah seorang karyawan dari penemu becak listrik mengendarai becak listrik di Jalan Bumijo Kidul, Yogyakarta (29/11/2014). Becak listrik merupakan salah satu kendaraan ramah lingkungan karena hanya memakai aki listrik bermuatan 48 volt sebagai bahan bakarnya yang memiliki daya tempuh 45 km dengan kecepatan 25 km/jam, seharusnya pemerintah peka terhadap kendaraan ramah lingkungan seperti ini.

Saparan Apeman Ki Ageng Wonolelo

Para prajurit membawa beberapa pusaka dan gunungan apem di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Kirab ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada Jumat legi pertama di bulan Sapar (bulan Jawa). 

Para prajurit mengikuti kirab apeman Ki Ageng Wonolelo di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Kirab ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada Jumat legi pertama di bulan Sapar (bulan Jawa).

Para prajurit membawa beberapa pusaka dan gunungan apem di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Kirab ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada Jumat legi pertama di bulan Sapar (bulan Jawa).

KWarga yang datang berebut gunungan apem Ki Ageng Wonolelo di  Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Masyarakat meyakini apem yang dibagikan merupakan wujud rasa syukur kepada karunia Tuhan YME yang telah memberikan rejeki, kesehatan dan keselamatan.

Warga yang datang berebut gunungan apem Ki Ageng Wonolelo di  Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Masyarakat meyakini apem yang dibagikan merupakan wujud rasa syukur kepada karunia Tuhan YME yang telah memberikan rejeki, kesehatan dan keselamatan. 

Warga yang datang berebut gunungan apem Ki Ageng Wonolelo di  Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 28 November 2014. Masyarakat meyakini apem yang dibagikan merupakan wujud rasa syukur kepada karunia Tuhan YME yang telah memberikan rejeki, kesehatan dan keselamatan. 

KIRAB APEMAN KI AGENG WONOLELO. Warga yang datang berebut gunungan apem Ki Ageng Wonolelo di  Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman 28 November 2014, Yogyakarta. Masyarakat meyakini apem yang dibagikan merupakan wujud rasa syukur kepada karunia Tuhan YME yang telah memberikan rejeki, kesehatan dan keselamatan.